Tiga penyetelan
utama pada setiap proses bubut adalah kecepatan putar spindel (speed),
gerak makan (feed), dan kedalaman
potong (depth of cut). Faktor yang
lain seperti bahan benda kerja dan jenis pahat sebenarnya juga memiliki
pengaruh yang cukup besar, tetapi tiga parameter di atas adalah bagian yang
bisa diatur oleh operator langsung pada mesin bubut.
Kecepatan putar, n (speed), selalu dihubungkan dengan sumbu utama
(spindel) dan benda kerja. Kecepatan putar dinotasikan sebagai putaran per
menit (rotations per minute, rpm). Akan tetapi yang diutamakan dalam
proses bubut adalah kecepatan potong (cutting
speed atau v) atau kecepatan benda
kerja dilalui oleh pahat/keliling benda. Secara sederhana kecepatan potong
dapat digambarkan sebagai keliling benda kerja dikalikan dengan kecepatan putar
atau:
v = dn
1.000
Di mana:
v = kecepatan potong (m/menit)
d = diameter benda kerja (mm)
n = putaran benda kerja (putaran/menit)
Panjang
permukaan benda kerja yang dilalui pahat setiap putaran
Dengan demikian
kecepatan potong ditentukan oleh diameter benda kerja. Selain kecepatan potong
ditentukan oleh diameter benda kerja, faktor bahan benda kerja, dan bahan pahat
sangat menentukan harga kecepatan potong. Pada dasarnya pada waktu proses bubut
kecepatan potong ditentukan berdasarkan bahan benda kerja dan pahat. Harga
kecepatan potong sudah tertentu, misalnya untuk benda kerja mild steel dengan pahat dari HSS,
kecepatan potongnya antara 20 sampai 30 m/menit.
Gerak makan, f (feed), adalah jarak
yang ditempuh oleh pahat setiap benda kerja berputar satu kali, sehingga satuan
f adalah mm/putaran. Gerak makan ditentukan berdasarkan kekuatan mesin,
material benda kerja, material pahat, bentuk pahat, dan terutama kehalusan
permukaan yang diinginkan. Gerak makan biasanya ditentukan dalam hubungannya
dengan kedalaman potong (a). Gerak makan tersebut berharga sekitar 1/3 sampai
1/20 (a), atau sesuai dengan kehalusan permukaan yang dikehendaki.
Gerak
makan (f) dan kedalaman potong (a)
Kedalaman potong a (depth
of cut), adalah tebal bagian benda kerja yang dibuang dari benda kerja,
atau jarak antara permukaan yang dipotong terhadap permukaan yang belum
terpotong. /.jhKetika pahat memotong sedalam a, maka diameter benda kerja akan
berkurang 2a, karena bagian permukaan benda kerja yang dipotong ada di dua
sisi, akibat dari benda kerja yang berputar.