Fungsi dari obeng adalah alat tangan untuk mengencangkan
atau melepaskan baut atau sekrup pada bidang tertentu.
Ada 3 jenis obeng, yaitu obeng biasa, obeng offset dan obeng
ketok. Ketiga jenis obeng ini memiliki
ujung positif (+) dan ujung negatif
(-), dengan beberapa ukuran, lancip, sedang dan tumpul.
Obeng biasa memiliki konstruksi yang terdiri dari pemegang,
batang dan ujung (kepala).
Pemegang dari obeng ada yang fixed atau mati, tetapi ada pula yang dapat dilepas. Demikian pula ujung dari obeng, saat ini banyak beredar obeng yang dapat diganti ujungnya, sedangkan pemegang dan batangnya fixed
Pemegang dari obeng ada yang fixed atau mati, tetapi ada pula yang dapat dilepas. Demikian pula ujung dari obeng, saat ini banyak beredar obeng yang dapat diganti ujungnya, sedangkan pemegang dan batangnya fixed
Dalam menggunakan
obeng, gunakan jenis dan ukuran yang tepat, karena bila tidak, maka akan merusak
atau membuat cacat baut, skrup atau bahkan obeng itu sendiri. Obeng offset
merupakan obeng khusus, dimana bilahnya sekaligus menjadi tangkai. Kedua ujung
dari obeng ini memiliki mata dengan bentuk positif (+) dan ujung negatif (-).
Obeng jenis ini digunakan untuk membuka atau mengencangkan baut/ mur pada
daerah yang sulit dijangkau dengan obeng biasa.
Bentuk Mata Obeng
Obeng ketok memiliki fungsi yang sama dengan obeng lainnya, namun digunakan untuk membuka atau mengencangkan baut dan mur yang memiliki kekencangan pengerasan yang tinggi. Prinsipnya adalah menggunakan tenaga kejut dalam membuka baut atau mur dari komponen.
Konstruksinya terdiri dari pemegang yang mempunyai penyetel untuk mengencangkan atau mengendorkan baut, kemudian hub (sambungan) dan mata obeng, juga dengan beberapa ukuran, tumpul, sedang dan lancip. Cara menggunakan obeng ketok adalah dengan memastikan mata obeng terpasang kuat pada baut/ mur kemudian memasang hub dan pemegang, serta memukul pemegang obeng dengan mendadak sehingga mata obeng akan berputar untuk mengencangkan atau membuka baut.